10.14.2011

Kontribusi (?)

Kontribusi (?)


Membuat tulisan bebas adalah salah satu hal yang paling menantang. Karena membuat tulisan bebas memerlukan kemampuan untuk menuangkan begitu banyak ide, begitu banyak keinginan menjadi satu tulisan. Bagaimana memilih satu topik dari sekian banyak topik yang ingin kita angkat.

Tidak beda jauh dengan sebuah NGO, LSM, atau organisasi lainnya . Kemampuan dari masing-masing anggota untuk menyatukan tujuan dari berbagai macam motivasi yang mereka miliki sebelumnya. Memilih prioritas dan bentuk kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk negeri.

Bicara kontribusi, setiap orang punya kesempatan untuk bisa berkontribusi, memberikan sesuatu untuk negeri. Siapapun bisa, siapapun. Namun, kontribusi kini seringkali dikaitkan dengan social act, campaign, atau gerakan-gerakan besar lainnya. Sehingga banyak orang menjadi bingung, apa yang harus dilakukan untuk bisa berkontribusi? Darimana saya harus memulainya? Atau takut kontribusi saya tidak diterima oleh masyarakat.


Padahal makna kontribusi itu luas. Tidak harus dengan go green, fight poverty, against corruption untuk bisa berkontribusi. Dengan bakat, keahlian, talenta yang kita miliki, kita bisa berkontribusi. Bahkan cukup kita mulai dengan sesuatu yang kita cintai.

Misalnya saja, karena kecintaannya dengan musik, Iga Massardi membuka Kelas Gitar Gratis setiap akhir pekan. Karena kecintaannya dengan anak dan budaya, Rudi Correns membangun museum anak Kolong Tangga. Just do what you love and love what you do.

So contribute what you want to give.




*sumber gambar: myselfspeaks.blogspot.com
SHARE:

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Mettle in Perspective. All rights reserved.
Blogger Templates made by pipdig